Sabtu, 07 November 2020

10 Kumpulan Santapan Rohani Tentang Menghadapi Masalah


Kumpulan Santapan Rohani Pendek
Renungan 1: Indah Pada WaktuNya

Renungan 2: Mengingat Penyertaan Tuhan

Renungan 3: Nasib Semua Orang Itu Sama

Renungan 4: Haruskah Kita Berharap?

Renungan 5: Tidak Takut Sebab Tuhan Dipihakku

Renungan 6: Tuhan Mendengar

Renungan 7: Ujian Iman

Renungan 8: Tuhan Yang Menyelesaikan

Renungan 9: Minta Tolonglah KepadaNya

Renungan 10: Cara Tuhan Untuk Menolongmu

Renungan 1
Indah Pada WaktuNya

Bacaan: Pengkhotbah 3:11-15
Ia membawa efek segala suatu hal indah terhadap waktunya, bahkan Ia beri tambahan kekekalan di dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak bisa menyelami pekerjaan yang dijalankan Allah berasal dari awal hingga akhir.
Pengkhotbah 3:11
Pernahkan kita berada di dalam posisi di mana kita mulai pergumulan yang kita hadapi begitu berat seakan Tuhan jauh meninggalkan kita? Disaat kita mengalami suatu kasus seringkali kita bertanya “Tuhan mengapa berkenaan ini mesti terjadi padaku? Bukankah Engkau mengasihi aku?” Bahkan tidak jarang kita hingga kepada fase di mana kita menyalahkan Tuhan bakal kenyataan hidup ini. Kita memberontak bahkan kehilangan kendali atas diri kita sendiri karena kita tidak sabar untuk tunggu jawaban berasal dari Tuhan.
Ketika kasus itu ada di dalam kehidupan kita, kita justru lebih menentukan untuk menyerah dan tidak mengandalkan Tuhan ulang karena kita mulai Tuhan tidak berkenan menjawab masing-masing doa yang kita naikkan. Kita lupa bahwa selagi Tuhan bukanlah selagi manusia. Tuhan mengijinkan masing-masing kasus terjadi di dalam kehidupan kita agar Ia bisa perlihatkan betapa besar kuasaNya karena Ia bisa memulihkan kondisi kita asalkan kita berkenan berserah dan bersabar tunggu janji Tuhan tergenapi.
Via mormonchannel.org
Hari ini Firman Tuhan berbicara bahwa pekerjaan Tuhan mesti dinyatakan melalui kasus yang kita alami dan segala suatu hal tentu ada waktunya. Tuhan meminta menyaksikan bagaimana iman kita kepadaNya. Yang mesti kita ingat dan renungkan yaitu selagi Tuhan adalah tepat. Ia bekerja di atas segala kasus yang kita alami. Ia beri tambahan kekuatan dan kelegaan kepada kita. Ia bakal mengubah dukacita yang kita alami jadi sukacita bahkan Ia bakal bisa memulihkan kehidupan kita.
Masalah yang dialami oleh masing-masing kita tentu saja tidak bakal memlebihi kekuatan kita. Masalah yang kita hadapi termasuk tidak bakal membawa efek kita terjatuh karena Ia bakal membantu dan memegang tangan kita. Ia bakal membeuat segala suatu hal indah terhadap waktunya. Oleh karena itu, sabarlah tunggu jawaban Tuhan. Berserahlah dan berdoalah kepadaNya karena Ia bakal beri tambahan apa yang anda perlukan tepat terhadap waktunya. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 2
Mengingat Penyertaan Tuhan

Bacaan: Ulangan 8:1-11
"Ingatlah kepada semua perjalanan yang kaulakukan atas tekad TUHAN, Allahmu, di padang gurun sepanjang empat puluh th. ini bersama maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk jelas apa yang ada di dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang terhadap perintah-Nya atau tidak. Jadi Ia merendahkan hatimu, melepas engkau lapar dan berikan engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang termasuk tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membawa efek engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan berasal dari roti saja, tapi manusia hidup berasal dari segala yang diucapkan TUHAN."
Ulangan 8:2-3
Kehidupan yang kita jalani di dunia ini berbeda-beda agar terhadap yang satu bersama yang lainnya memiliki kehidupan yang berbeda. Dalam hidup ini, tidak selamanya kebahagiaan yang kita dapatkan. Namun ada kalanya perasaan sedih termasuk Tuhan ijinkan untuk hadir di dalam kehidupan kita. Tawa dan tangis, perasaan sedih dan kebahagiaan, puas dan duka, bahkan kehilangan pun Tuhan ijinkan ada untuk mewarnai kehidupan kita.
Coba bayangkan terkecuali semua orang di dunia ini selamanya bahagia, bagaimana ia bisa menyaksikan kuasa Tuhan di dalam hidupnya? Kita tidak bakal pernah jelas apa yang bakal terjadi kepada hidup kita besok. Kita tidak bakal jelas apa yang bakal terjadi terhadap kita 5 menit yang bakal datang, 30 menit yang bakal mampir bahkan 1 jam yang bakal datang.
Kita tidak jelas apakah kebahagiaan atau perasaan sedih yang bakal kita rasakan. Namun, segala yang terjadi di dalam kehidupan kita adalah atas seiijinNya dan apa pun yang mesti kita lalui dan apa pun yang kita peroleh itu merupakan tekad Tuhan.
Masalah yang kita alami tentu saja bisa kita lewati karena penyertaan Tuhan. Ia memampukan kita dan beri tambahan kita jalan nampak agar kita bisa melalui masing-masing kasus yang terjadi. Jika terhadap selagi ini hidupmu mulai berat seakan tidak ada jalan keluar, datanglah kepadaNya maka Ia bakal beri tambahan kepadamu kelegaan dan jalan nampak karena penyertaanNya bakal dinyatakan di dalam hidupmu selagi ini. Teruslah meminta kepadaNya. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 3
Nasib Semua Orang Itu Sama

Bacaan: Pengkhotbah 9:1-12
”Inilah yang celaka di dalam segala suatu hal yang terjadi di bawah matahari; nasib semua orang sama. Hati anak-anak manusia pun penuh bersama kejahatan, dan kebebalan ada di dalam hati mereka seumur hidup, dan setelah itu mereka menuju alam orang mati. Tetapi siapa yang termasuk orang hidup membawa harapan, karena anjing yang hidup lebih baik berasal dari terhadap singa yang mati. Karena orang-orang yang hidup jelas bahwa mereka bakal mati, tapi orang yang mati tak jelas apa-apa, tak ada upah ulang bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka udah lenyap.”
Pengkhotbah 9:3-5
Pada selagi ini, manusia menakar segala suatu hal yang terjadi terhadap dirinya atau apa yang ia memiliki udah diatur oleh nasib. Namun apakah benar Tuhan menciptakan seseorang bersama nasib yang berbeda-beda agar manusia mesti menyaksikan apa yang terjadi di dalam dirinya sebagai nasib?
Mungkin kita sering menyaksikan bahkan mendengar seseorang berbicara “ingin merubah nasib”. Namun apakah benar yang mesti diubah hanya nasib? Pada ayat yang kita baca terhadap hari iini jelas amat memberi salam kita bahwa nasib semua orang itu sama.
Jika terhadap selagi ini anda mengalami kesenangan dan besok anda mengalami kesedihan, bukan berarti nasib yang menyesuaikan hidupmu tapi memang karena Allah yang udah mengaturnya dan mengijinkan seutuhnya terjadi.
Memang sulit bagi kita untuk merubah paradigma yang udah mengakar di dalam masyarakat terkecuali analisis orang setelah itu termasuk tidak turut diubah. Berbicara berkenaan nasib tidak ada habisnya. Bahkan ada suatu hal yang baru yang bakal kita temui terkecuali kita berbicara berkenaan nasib.
Pada hari ini ulang ditegaskan bahwa nasib semua orang itu mirip tidak ada yang tidak mirip karena semua manusia bakal mati dan ulang kepada Bapa di Surga. Jika anda terhadap hari ini mengalami kasus tapi temanmu tidak, bukan berarti nasib kalian berbeda.
Tuhan mendidik anak-anakNya melalui kasus yang dialami. Ia mendidik kita bersama cara yang tidak mirip agar dikala hidup anda bersama dia tidak mirip bukan berarti nasib kalian berbeda. Ingatlah bahwa Tuhan udah mengaturhidupmu sedemikian rupa. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 4
Haruskah Kita Berharap?

Bacaan: Roma 8:18-28
“Sebab kita diselamatkan di dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; karena bagaimana orang selamanya menginginkan apa yang dilihatnya?”
Roma 8:24
Setiap kita tentu memiliki harapan. Harapan yang dimiliki masing-masing orang berbeda-beda mengenai berasal dari keperluannya. Mengapa tidak mirip mengenai keperluannya? Ini karena orang yang meminta tentu ada suatu hal yang diperlukan atau suatu hal yang hendah dicapai.
Baik anak muda hingga orang dewasa tentu memiliki harapan. Semakin dewasa, harapan seseorang bakal suatu hal berkenaan tambah besar. Tanpa harapan seseorang tentu mulai hidupnya monoton tanpa ada obyek yang mesti diperjuangkan. Ketika seseorang mengalami masalah, ia tentu memiliki harapan agar Tuhan beri tambahan jalan nampak agar ia bisa hadapi dan melalui kasus itu.
Allah meminta kita agar kita berpegang teguh kepada pengharapan. Ketika kita mulai suatu pengharapan itu sia-sia dan tidak mungkin terjadi, Ia mengehendaki kita agar selamanya percaya kepadaNya dan menjadikan pengharapan yang kita mengharapkan itu jadi suatu hal yang pasti. Alkitab menjelaskan agar kita bertekun di dalam pengharapan karena tidak ada yang sia-sia terkecuali kita meminta padaNya.
Dalam bertekun kehidupan ini, kita mesti memiliki kepercayaan bahwa janji Tuhan tentu bakal digenapi di dalam hidup kita. Oleh karena itu, jangalah kita curiga karena Ia tentu bakal membawa efek pengharapan kita jadi kenyataan. Untuk tunggu sebuah pengharapan, kita mesti sabar tunggu dan tidak mengeluh.
Kita termasuk mesti memiliki iman pengharapan yang teguh kepadaNya. Jangan biarkan iman kita melemah dan justru membawa efek kita berhenti berharap. Tuhan bakal menjawab masing-masing apa yang kita meminta tepat terhadap waktuNya. Jika Tuhan bilang harapan kita bukanlah yang paling baik untuk kita, kita mesti percaya bahwa apa yang Tuhan nyatakan di dalam kehidupan kitalah yang terbaik.
Kita mesti meminta kepadaNya dan memiliki pengharapan kepadaNya karena bakal ada suatu berkenaan yang terjadi dikala kita meminta padaNya. Berharap padaNya bukan berarti kita lemah. Berharap padaNya berarti kita percaya bahwa Ia bakal memulihkan kehidupan kita. Janganlah berhenti meminta padaNya. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 5
Tidak Takut Sebab Tuhan Dipihakku

Bacaan: Mazmur 118:5-9
“TUHAN dipihakku. Aku tidak bakal takut. Apakah yang bisa dijalankan manusia terhadap aku?”
Mazmur 118:6
Takut merupakan suatu tanggapan terhadap suatu impuls khusus seperti rasa sakit atau ancaman bahaya. Rasa khawatir merupakan salah satu emosi basic tak hanya rasa marah, sedih dan bahagia. Dapat diambil kesimpulan bahwa kekuatiran adalah suatu tanggapan emosi seseorang terhadap suatu ancaman.
Semua orang yang selamanya hidup di dunia ini tentu emiliki rasa takut. Rasa khawatir yang dialami masing-masing orang berbeda-beda mengenai berasal dari responnya terhadap suatu kondisi tertentu. Ketika rasa khawatir menguasai seseorang, biasanya orang itu tidak bisa berpikir bersama logis. Ketika kekuatiran muncul, adakalanya seseorang bisa mengambil alih cara yang tidak cocok bersama Firman Tuhan.
Seseorang bisa mulai khawatir karena mulai tengah berhadapan bersama suatu hal bahkan seseorang yang jauh lebih kuat, jauh lebih besar dan jauh lebih besar dibandingkan bersama dirinya. Orang setelah itu mulai dirinya lemah, kecil, tidak berdaya dan tidak memiliki apa-apa itu menandingi atau mengalahkan suatu hal yang membuatnya ketakutan.
Memang benar terkecuali kekuatiran merupakan berkenaan yang tidak bisa dipisahkan di dalam diri manusia. Rasa khawatir itu bahkan bisa saja nampak masing-masing hari di dalam kehidupan manusia. Baik memang memiliki rasa khawatir karena rasa khawatir merupakan tanggapan kita terhadap suatu kondisi yang bisa membahayakan bagi kita. Namun, terkecuali kita konsisten melepas kekuatiran itu menguasai diri kita justru kekuatiran itu bakal membawa efek kita tidak bisa melangkah maju ke depan. Ketakutan itu bakal menghalangi kita untuk bisa merasakan kasih dan kuasa Allah.
Satu berkenaan yang mesti diingat bahwa di dalam segala kondisi bahkan di dalam kondisi terburuk samasekali Tuhan selamanya menyertai kita. Jangan mulai khawatir karena Allah ada dipihak kita. Ia bakal sedia kan apa yang kita butuhkan dan kita perlukan.Ia bakal memenangkan kita dikala kita tengah ada kasus dan bakal memenuhi apa yang kita butuhkan. Buang kekuatiran itu dan jadilah berani karena Allah ada di pihakmu. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 6
Tuhan Mendengar

Bacaan: Ratapan 3:21-33
“Karena walaupun Ia mendatangkan susah, Ia termasuk menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya. Karena tidak bersama berkenan hati Ia menindas dan mengkhawatirkan anak-anak manusia.”
Ratapan 3:32-33
Tuhan tidak bakal pernah melepas umatNya sendirian. Ia selamanya ada untuk kita disetiap detik kehidupan kita. Namun, kita seringkali mulai Tuhan meninggalkan kita karena Tuhan belum menjawab doa kita. Tidak sedikit berasal dari terhadap kita pernah mulai kecewa dan menghindari berasal dari Tuhan. Kita seringkali mengandalkan kekuatan kita sendiri terkecuali dirasa Tuhan tidak bakal menjawab doa kita.
Dalam kondisi menderita atau mengalami pergumulan berat manusia cenderung mengabaikan Allah dan menyalahkan Allah sebagai wujud kekecewaannya. Tuhan mengijinkan semua itu terjadi karena Tuhan meminta mendidik kita jadi khusus yang kuat dan bertumbuh di dalam iman karena memang di dalam kelemahanlah kuasa Allah jadi nyata.
Permasalahan yang kita alami seringkali membawa efek kita lupa bakal kebaikan dan berkat dan juga kasih yang Tuhan curahkan kepada kita. Kita cuma sibuk bersama analisis egois kita yang tidak beralasan. Kita konsisten mengeluh tapi kita tidak berkenan menyerahkannya kepada Tuhan. Padahal selagi kita berdoa kepadaNya Tuhan tentu bakal mendengar dan menjawab doa kita.
Saat kita jelas bahwa kita selamanya perlu Tuhan, datanglah padaNya maka Dia bakal langsung mengulurkan tanganNya untuk membantu kita. Berbagai cara bisa Tuhan pakai untuk membantu kita. Ia jelas apa yang kita butuhkan sebeluh kita meminta kepadaNya.
Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Sesungguhnya Allah perhatikan apa yang terjadi di dalam kehidupan kita. Ketika kita berdoa, berarti kita termasuk menyaksikan selamanya ada harapan dikala kita berserah kepadaNya dan selamanya ada nada Tuhan yang menghibur dan menjawab masing-masing kata berasal dari seruan kita. Sampai kapanpun kita tidak bisa melepas Tuhan.
Dengan berdoa kita bisa menyerahkan semua kekuatiran kita kepadaNya. Ia bakal selamanya mendengar doa kita karena Ia tidak bakal menutup mata dan telingaNya kepada umat yang berseru kepadaNya. Janganlah bosan untuk berdoa karena Ia bakal mendengarkan segala apa yang anda minta. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 7
Ujian Iman

Bacaan: Ayub 2:1-13
"Tetapi jawab Ayb kepadanya: “Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita berkenan terima yang baik berasal dari Allah, tapi tidak berkenan terima yang buru?” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa bersama bibirnya."
Ayub 2:10
Ayub merupakan seorang yang hidupnya diberkati oleh Allah. Ia memiliki kekayaan yang melimpah dan juga keluarga yang besar bersama seorang istri dan tujuh anak laki-laki dan juga tiga anak perempuan. Ia merupakan seorang yang saleh dan jujur, khawatir bakal Allah dan juga menghindari kejahatan.
Suatu hari Allah mengijinkan sebuah ujian hidup terjadi di di dalam kehidupan Ayub. Ia mesti kehilangan semua kekayaan miliknya bahkan ia mesti kehilangan semua anak-anaknya. Penderitaan yang Ayub alami sungguhlah berat tapi dikala penderitaan itu mampir menimpa Ayub, ia tidak berbuat dosa dan tidak menyalahkan Allah atas apa yang terjadi di dalam kehidupannya.
Mungkin bagi kita manusia, kita berpikir bahwa apa yang udah dialami Ayub udah melebihi batas kekuatannya. Jika kita ada di posisi Ayub mungkin saja kita bakal konsisten mempertanyakan mengapa itu semua bisa terjadi di dalam kehidupan kita bahkan mungkin saja kita kecewa kepada Allah.
Jika terhadap selagi ini kita hadapi suatu masalah, apakah kita selamanya bisa berdiri teguh seperti Ayub? Setiap orang tentu memiliki kesusahannya sendiri dan tindakan yang bakal disita alih mengenai berasal dari bagaimana orang setelah itu menyikapi kasus yang tengah dialami. Pergumulan yang kita alami Tuhan ijinkan terjadi karena Ia meminta menyaksikan seberapa besar iman dan komitmen kita kepadaNya.
Iman yang kita memiliki tentu saja bakal bertumbuh dikala kita mengalami ada problem karena di di dalam ada problem itu Tuhan membentuk kita jadi khusus yang kuat. Saat kasus mampir menghampiri kita, Tuhan meminta menyaksikan hingga sejauh mana komitmen kita kepadaNya.
Masalah merupakan salah satu wujud ujian iman kita. Sama berkenaan nya bersama Ayub yang di dalam kasus imannya konsisten bertumbuh hingga setelah itu Allah merubah hidup Ayub. Jika terhadap selagi ini anda tengah memiliki kasus jangan biarkan imanmu layu. Tuhan Yesusu memberkati.
Renungan 8
Tuhan Yang Menyelesaikan

Bacaan: Kejadian 2:1-7
“Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena terhadap hari itulah Ia berhenti berasal dari segala pekerjaan penciptaan yang udah dibuat-Nya itu.”
Kejadian 2:3
Pasti tidak asing bagi kita mendengar kisah penciptaan yang dijalankan oleh Allah. Bumi dan seisinya diciptakan sepanjang 6 hari dan terhadap hari ke 7 Tuhan memberkatinya.  Tuhan selamanya menyelesaikan apa yang udah Ia menyebabkan bersama baik kemudia Ia bakal memberkatinya begitu pula bersama kehidupan manusia.
Pada selagi ini, tidak ada satu pun manusia yang luput berasal dari permasalahan. Respon masing-masing orang berbeda-beda di dalam hadapi masalah. Ada yang konsisten meminta hingga kasus itu selesai tapi tidak sedikit pula orang yang menyerah dikala hadapi kasus itu.
Jika kita mulai tidak bisa untuk menyelesaikan kasus yang tengah kita alami apa yang mesti kita lakukan? Yang mesti kita lakukan adalah selamanya meminta dan berpegang teguh padaNya. Ia adalah Allah yang bisa menyelesaikan segala kasus yang tengah anda alami.
Mari kita merenung sejenak. Seringkali di dalam hidup ini kita amat fokus untuk mengejar apa yang kita meminta dan mengejar apa yang meminta kita selesaikan. Kita kadang waktu jadi lupa untuk melibatkan Tuhan di dalam masing-masing aktivitas yang tengah kita alami. Kita mesti melibatkan Tuhan di dalam masing-masing apa yang terjadi di dalam kehidupan kita karena cuma Ia sajalah yang bisa menuntun dan memberkati kita.
Pada selagi ini kita termasuk diajak untuk belajar berasal dari penciptaan bumi dan seisinya yang dijalankan Allah. Setelah Allah selesai menciptakannya Allah setelah itu mengkuduskannya. Kita pun mesti demiakian. Dalam sehari Tuhan menciptakan 24 jam agar kita bisa beraktivitas. Namun, Tuhan meminta sepanjang 24 jam itu kita sedia kan selagi kita untuk mampir ke hadapanNya dan berdoa padaNya.
Kita selamanya bisa bertekun kehidupan ini tentu karena Allah. Oleh karena itu, marilah kita sedia kan selagi kita untuk berdoa kepada Tuhan. Ketika kita berdoa kepadaNya maka Ia bakal menyelesaikan pekerjaanNya di di dalam hidup kita. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 9
Minta Tolonglah KepadaNya

Bacaan: Lukas 11:9-13
“Karena masing-masing orang yang meminta, terima dan masing-masing orang yang mencari, mendapat dan masing-masing orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.”
Lukas 11:10
Pernahkah anda minta dibelikan suatu hal kepada ayahmu? Jika pernah apa yang ayahmu lakukan? Apakah ayahmu memarahi dan memukulmu? Tentu saja tidak. Ia tentu bakal beri tambahan apa yang anda minta karena ia mengasihimu sebagai anaknya.
Ayahmu saja bakal beri tambahan apa yang anda minta kepadanya, bagaimana bersama Bapa di Sorga? Ia tentu bakal beri tambahan apa yang anda minta kepadaNya menurut selagi dan kerelaan hatiNya. Disaat anda memiliki masalah, Ia bakal mampir langsung untuk membantu anak-anak yang berseru kepadaNya.
Seringkali dikala mengahadapi permasalahan, kita lupa bahwa ada Allah yang bakal membantu kita dikala kita berseru kepadaNya. Disaat kasus itu ada, seringkali yang kita lakukan justru meminta pertolongan manusia padahal belum tentu manusia bisa menyelesaikan kasus yang tengah dihadapinya.
Ingatkan dikala bangsa Israel berseru kepada Tuhan agar Tuhan membantu mereka berasal dari kejaran bangsa Mesir. Apa yang Tuhan lakukan kemudian? Apakah Tuhan tidak mendengar seruan bangsa Israel? Tentu saja Tuhan mendengarseruan bangsa Israel dan Mengenakan Musa agar Musa bisa membelah laut Teberau dan bangsa Israel bisa melewatinya. Setelah bangsa Israel melalui Laut Teberau, laut itu kemabali seperti pada mulanya dan mengahanyutkan banyak tentara Mesir.
Allah adalah Bapa yang baik kepada anak-anakNya. Ia tidak bakal pernah melepas anakNya terjadi sendiri. Ia selamanya membantu dan memimpin anakNya. Ia tidak bakal beri tambahan berkenaan yang jahat kepada kita, justru yang Ia memberi tambahan adalah suatu hal yang baik.
Jika terhadap selagi ini anda tengah hadapi kasus dan seakan udah tidak ada jalan nampak lagi, maka minta tolonglah kepadaNya dan Ia tentu bakal langsung menolongmu. Tangan Tuhan tidak tidak cukup panjang untuk memegangmu. Bahkan pendengaraanya tidak tidak cukup tajam untuk mendengar masing-masing seruan doamu. Oleh karena itu berdoalah kepadaNya dan Ia bakal langsung mampir untuk menolongmu. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 10
Cara Tuhan Untuk Menolongmu

Bacaan: 1 Samuel 19:11-24
“Kemudian Saul mengirimkan orang-orang suruhan ke area tinggal Daud untuk mengamat-amatinya dan untuk membunuh dia terhadap selagi pagi. Tetapi Mikhal, isteri Daud, memberitahukan kepadanya, demikian: “Jika engkau tidak bisa meluputkan dirimu malam ini, maka besok engkau bakal dibunuh.”
1 Samuel 19:11
Banyak cara yang dijalankan oleh Allah untuk membantu manusia. Cara yang dijalankan Allah kadang waktu tidak bisa dipahami oleh manusia. Ia bisa Mengenakan siapa saja untuk membantu kita. Bahkan orang yang tidak kita duga pun bisa dipakai oleh Allah untuk membantu kita.
Pada hari ini kita menyaksikan bagaimana pertolongan Tuhan kepada Daud. Saul mencoba untuk membunuh Daud tapi karena pertolongan Allah, Daud bisa selamat berasal dari tangan Saul. Tuhan Mengenakan orang-orang disekitar Daud untuk menyelamatkannya berasal dari kejaran Saul hingga Saul tidak bisa membunuhnya.
Jika terhadap selagi ini anda tengah hadapi suatu kasus yang membuatmu mulai terhimpit dan kesakitan, percayalah bahwa Ia bakal menolongmu bersama caraNya mirip seperti Daud yang udah ditolongnya untuk dpaat lari berasal dari kejaran Saul.
Mungkin sebagai manusia kita tidak bisa jelas bagaimana Tuhan bisa membantu kita berasal dari masalah. Bisa saja Ia Mengenakan temanmu atau bahkan orang yang membencimu untuk bisa menolongmu berasal dari segala kasus yang tengah anda alami.
Satu berkenaan yang pasti,pertolongan Tuhan tidak bakal pernah terlambat kepada anak-anakNya. Pertolongan Tuhan selamanya tepat terhadap waktuNya. PertolonganNya nyata dan kita tentu bakal merasakan pertolonganNya asalkan kita konsisten percaya kepadaNya. Bukankah Ia meminta kita untuk konsisten meminta padaNya?
Mungkin bukan hari ini Tuhan menolongmu. Mungkin saja besok Ia bakal menolongmu. Meskipun besok Ia menolongmu bukan berarti seutuhnya udah terlambat. Justru pertolongan Tuhan selamanya tepat terhadap waktunya. Yang Ia meminta hanya agar kita tidak khawatir dan seutuhnya percaya kepadaNya bahwa Ia bakal mampir menolongmu.
Pertolongan Tuhan bakal tercurah ke atasmu selagi ini juga. Oleh karena itu janganlah anda berhenti meminta padaNya karena tidak ada harapan yang sia-sia. Tuhan Yesus memberkati.
Kesimpulan : Artikel ini dibikin untuk dijadikan sebagai bahan renungan harian dikala tengah hadapi masalah


EmoticonEmoticon